Koperasi Mitra Batik koperasi pengrajin
Pabrik tenun Koperasi Mitra Batik Tasikmalaya |
Tasikmalaya merupakan gudangnya orang orang kreatif, ini terbukti dengan banyaknya produk kerajinan di buat dan di ciptakan di sini, komunitas pengrajin batik pernah mengalami masa kejayaannya. Koperasi Mitra Batik adalah adalah koperasi para pengrajin batik Tasikmalaya, keberadaan koperasi tersebut merupakan ciri dari kesuksesan dan keberhasilan pelaku usaha kecil menengah saat itu. Bahkan keberadaan koperasi Mitra Batik merupakan kebanggan masyarakat Tasikmalaya. Dari berbagai sumber jumlah para pengrajin batik saat itu mencapai ratusan pengrajin yang tersebar di berbagai wilayah di Tasikmalaya.
Koperasi Mitra Batik adalah koperasi pengrajin batik Tasikmalaya
Sekitar tahun 1950 an koperasi ini telah berdiri yang di bentuk oleh para pengrajin batik yang anggotanya juga para pengrajin batik Tasikmalaya. Salah satu bukti dan saksi sejarah koperasi itu pernah berdiri yaitu dengan adanya bekas tempat kantor koperasi yaitu toko swalayan Yogya dept store Mitra Batik sekarang yang berlokasi di persimpangan jalan RE Marthadinata dan jalan Mitra Batik kota Tasikmalaya. Dan juga pabrik tenun kain yang letaknya di jalan Mayor SL Tobing Tasikmalaya.
Koperasi mitra batik mempunyai arti penting dalam perkembangan koperasi di Indonesia, sebab kongres pertama koperasi Indonesia di adakan di Tasikmalaya bahkan ketika pembentukan koperasi mitra batik juga di hadiri oleh wakil presiden RI pertama yaitu Mohammad Hatta. Hasil kongres koperasi pertama mengahasil beberapa keputusan diantaranya terbentuknya SOKSI atau dari Sentral Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia dan tanggal 12 Juli di peringati sebagai Hari Koperasi di Indonesia dari hasil kongres tersebut di anjurkan penyelenggaraan pendidikan koperasi di kalangan pengurus, pegawai dan masyarakat secara umum. Setelah kongres diadakan perkembangan koperasi di Indonesia tumbuh semakin pesat.
Masa kejayaan koperasi Mitra Batik
Pada masa itu kapasitas produksi produk kerajinan batik cukup besar bisa mencapai ratusan bahkan ribuan kodi per bulan pemasarannya pun ke berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai negara tetangga. Sentra pengrajinnya pun cukup luas dan para pengrajinnya pun cukup banyak meliputi berbagai kawasan.
Pekerjaan melukis atau membatik kain batik pun melibatkan banyak orang yang ada yang di kerjakan di rumah rumah, mereka dengan mengambil kain bahannya dari para pengrajin besar, ketika selesai kain batik yang sudah dilukis di setorkan kembali. Dengan permintaan pasar yang cukup besar koperasi pengrajin batik Tasik mendirikan pabrik texstil atau pabrik tenun yang cukup besar, hal ini untuk memenuhi kebutuhan bahan kain batik untuk para pengrajin batik, jadi dulu keperluan bahan kain mori untuk membuat batik para pengrajin tidak perlu di datangkan dari luar kota.
Bekas Pabrik tenun Koperasi Mitra Batik Tasikmalaya |
Pabrik tenun atau texstil milik Koperasi Mitra Batik berada di jalan SL Tobing tepatnya depan pabrik sabun Palem atau di jalur lokasi pergudangan di kota Tasikmalaya, menurut beberapa sumber informasi gedung tersebut sudah di jual untuk menutupi masalah keuangan koperasi yang begitu besar, hal ini sama nasibnya seperti bekas kantor koperasi di jalan Mitra Batik atau jalan RE Marthadinata.
Untuk Asset koperasi sebesar itu merupakan puncak keberhasilan sebuah koperasi apalagi untuk ukuran para pengrajin atau pelaku usaha kecil menengah. Sayang masa kejayaan tersebut sekarang tinggal kenangan. Masa kejayaan sebuah koperasi di Indonesia pada umumnya jarang berlangsung lama selalu berakhir dengan tragis dan memprihatinkan.
Koperasi pengrajin lain,
Selain komunitas pengrajin batik, komunitas pengrajin lain pun pernah mengalami masa keemasan, misalnya para pengrajin payung geulis dulu pernah ada, sebelum adanya payung modern atau payung yang di gunakan sekarang, payung geulis merupakan alat yang di gunakan untuk melindungi ketika hujan atau panas.
Payung geulis dulu di produksi secara masal bahkan permintaanya pun cukup besar, di toko toko atau pasar tradisional pun payung geulis banyak di jual bahkan komponen atau bahan bahan untuk pembuatan payung banyak di jual secara luas di pasaran. Para pembuat atau pengrajin payung khas tasik ini meliputi berbagai wilayah dan kawasan di Tasikmalaya saat itu, tidak seperti sekarang hanya beberapa orang pengrajin saja.
Koperasi ini bisa membantu mereka para pengrajin dalam permodalan, pemasaran dan pengembangan usaha. Sayang koperasi ini sudah tidak ada seiring berkurangnya para pengrajin memproduksi payung geulis. Mungkin juga di akibatkan berkurangnya permintaan payung akibat munculnya payung modern.
Koperasi ini bisa membantu mereka para pengrajin dalam permodalan, pemasaran dan pengembangan usaha. Sayang koperasi ini sudah tidak ada seiring berkurangnya para pengrajin memproduksi payung geulis. Mungkin juga di akibatkan berkurangnya permintaan payung akibat munculnya payung modern.
Sebenarnya dulu sentra sentra kerajinan di Tasikmalaya mempunyai koperasi pengrajin masing masing. misalnya di sentra kerajinan anyaman mendong terbentuk koperasi pengrajin mendong, di sentra pengrajin alas kaki (sandal) mereka berhasil membentuk koperasi pengrajin alas kaki. meskipun koperasi mereka sederhana dengan kemampuan terbatas tapi mereka pernah mengalami masa masa kejayaan koperasi mereka. Tapi masa kejayaan koperasi Mitra Batik tetap yang terbesar, bahkan koperasi ini menjadi koperasi Batik pertama dan terbesar di Indonesia.
Jumlah para pengrajin di Tasikmalaya sekarang mulai berkurang hanya beberapa orang dan kelompok saja, karena berbagai alasan generasi penerus kurang berminat meneruskan usaha tersebut dan persaingan usaha yang kurang baik. Perlu pemikiran kita bersama pengembangan koperasi untuk membantu para pengrajin atau pelaku usaha ekonomi kreatif Indonesia menuju pasar bebas dunia saat ini.
#dari berbagai sumber
( foto di ambil hari senin tanggal 30 september 2014 )