Pengrajin mebel kayu di Tasikmalaya
Beberapa tahun terakhir ini kalau kami amati perkembangan usaha permebelan ( furniture ) kayu di Tasikmalaya mulai tampak berkurang, di lihat dari jumlah pengrajin yang menekuni pembuatan produknya mulai berkurang dari waktu ke waktu. Sebenarnya para pengrajin mebel kayu saat ini masih ada dan cukup banyak tapi ada penurunan aktivitasnya.
Beberapa hal yang dapat kami perhatikan, diantaranya,
Pengrajin dan pengusaha mebel kayu jumlahnya mulai berkurang
Salah satu yang dapat kami lihat yaitu para pengrajin berkurang yaitu di tandai dengan mulai beralihnya profesi mereka ke bidang usaha lain meskipun bidang usaha yang mereka geluti hampir sama atau ada kemiripan dan masih berhubungan dengan usaha sebelumnya, misalnya menjadi pekerja bangunan atau rumah atau pembuat berbagai macam kusen atau pintu rumah dan sejenisnya.
Beberapa usaha lain yang menjadi pilihan mereka yaitu pekerja bangunan, tukang cat atau finishing, bahkan ada salah satu pengusaha mebel yang dulunya punya pegawai dalam jumlah yang cukup banyak sekarang terjun sendiri mengerjakan pesanan yang mereka terima. Yang lebih mengkhawatirkan mantan pengusaha tersebut menjadi seorang buruh atau bekerja di tempat lain.
Sentra pengrajin mebel kayu berkurang
Beberapa daerah atau wilayah yang menjadi sentra pengrajin mebel di Tasikmalaya yang dulunya menjadi mayoritas sebagai mata pencaharian sekarang keadaannya lain seperti misalnya di Babakan Muncang, Babakan Domba, Gunung Kanjere dan lainnya, untuk wilayah Among Sari, Nagara Kasih dan wilayah sekitarnya sepertinya masih ada.
Mungkin karena situasi dan kondisi yang berbeda dan berubah, menjadi seorang pengrajin mebel kayu kurang begitu menguntungkan terutama bagi mereka yang kurang permodalan. Harga bahan bahan baku tidak sebanding dengan harga jual yang mereka peroleh bahkan keuntungan tidak bisa menutup biaya yang sudah mereka keluarkan termasuk upah yang harus mereka peroleh.
Bahan baku kayu berkualitas sangat kurang
Banyaknya penjual kayu gelondongan dan tempat penggergajian kayu yang tutup sebagai akibat dari beberapa faktor diantaranya,
- Makin sulitnya pasokan bahan baku kayu gelondongan dari daerah pemasok karena di daerah daerah pinggiran yang menjadi pemasok kayu tersebut sekarang banyak bermunculan tempat tempat penggergajian baru.
- Harga kayu gelondongan yang makin tidak terkendali sebagai akibat dari berkurangnya pohon pohon yang siap di tebang, serta penebangan yang tanpa aturan dengan menebang pohon pohon yang belum waktunya di tebang. Sedangkan proses perkembangan sebuah pohon yang siap tebang memerlukan waktu yang cukup lama bahkan bisa lima sampai sepuluh tahun.
- Adanya penggunaan bahan kayu dari pohon kayu yang berukuran kecil sebagai bahan pallet yang di kirimkan ke berbagai kota besar dalam jumlah yang sangat banyak.
Kayu untuk bahan pembuatan mebel atau funiture |
Produk mebel kayu berkualitas sangat jarang
Untuk produk produk mebel yang cukup bagus saat ini susah di temukan hanya produk produk yang biasa biasa saja yang cukup banyak mereka produksi, mungkin karena bahan baku kayu yang bagus sangat jarang dan sulit mereka dapatkan.
Banyaknya persoalan yang mereka hadapi saat ini membuat usaha permebelan kayu tidak bisa berkembang seperti dulu, beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu.
Harga bahan baku
Kayu menjadi faktor utama penyebab makin sulitnya usaha tersebut, dari mulai harga, ketersedian dan kelangkaan bahan kayu yang berkualitas. Selain kayu bahan bahan lainnya seperti bahan bahan yang di gunakan dalam proses finishing seperti bahan bahan cat atau sirlak bahkan alat alat pendukung lainnya seperti engsel , kunci, tarikan, kunci, kaca, triplek, paku juga ikut naik harganya.
Tranfortasi
Usaha ini memerlukan sarana tranfortasi yang baik dari mulai mengangkut bahan baku sampai sudah menjadi produk jadi, meskipun alat transportasi tradisional dengan roda atau gerobak kuda yang sederhana tetap saja biaya pengeluaran menjadi tinggi.
Tranfortasi
Usaha ini memerlukan sarana tranfortasi yang baik dari mulai mengangkut bahan baku sampai sudah menjadi produk jadi, meskipun alat transportasi tradisional dengan roda atau gerobak kuda yang sederhana tetap saja biaya pengeluaran menjadi tinggi.
Masalah permodalan
Para pengrajin atau pengusaha mebel kayu umumnya tidak mempunyai modal yang besar sehingga dalam menjalankan usahanya mengalami berbagai macam kesulitan apalagi kalau ada pesanan dalam jumlah banyak.
Adanya persaingan
Sebenarnya produk produk pesaing sudah sejak lama ada dengan harga yang sangat murah dan berbagai model yang sangat menarik, produk mebel hasil pengrajin mulai jarang di minati mungkin karena harga yang agak tinggi dan model kurang begitu menarik. Sebenarnya produk produk pesaing dari segi kualitas kurang begitu bagus hanya mereka unggul dari segi model/penampilan dan harganya sangat murah.
Kualitas produk
Adanya penggunaan bahan baku yang kurang bagus akan menjadi persoalan, mungkin karena berbagai macam alasan para pengrajin mebel kayu Tasikmalaya mulai merubah kualitas produknya sehingga para pembeli kurang begitu tertarik membeli produk mereka. harga bahan baku dan ongkos produksi yang tinggi sehinga tidak sesuai dengan harga jual pada akhirnya mereka menyesuaikan harga jual produk. harga jual di sesuaikan dengan kualitas produk semakin bagus produk yang mereka buat maka akan semakin mahal harganya begitu juga sebaliknya.
Beberapa persoalan tersebut di atas sekarang di hadapi para pengrajin mebel kayu di Tasikmalaya sepertinya makin sulit untuk mereka pecahkan sendiri.