Bahasa Sunda dan Budaya asli Jawa Barat

www.tarumpah.com Siapa lagi yang akan melestarikan dan mencintai budaya kita sendiri kalau bukan kita sendiri, jangan sampai orang lain atau negara lain yang suka akan budaya asli Indonesia, bahkan mereka sampai mempelajari dan mencari ke berbagai sumbernya ke daerah asalnya. Mereka tertarik dan kagum akan budaya asli kita, mungkin karena keunikan dan keberagamannya. 

         Hal yang patut kita banggakan adalah budaya dan bahasa yang bermacam macam, bahasa daerah yang dimiliki Indonesia dari sabang sampai merauke dengan jumlah yang cukup banyak, inilah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang pantas kita banggakan dan lestarikan agar di kemudian hari masih tetap ada dan lestari. Pada saat sekarang penggunaan bahasa daerah sangatlah kurang terutama bahasa sunda sebagai bahasa daerah Jawa Barat. 

         Penggunaan bahasa sunda sebagai bahasa sehari hari di sekolah atau di instansi pemerintah sekarang bahasa resminya adalah bahasa Indonesia, bahkan yang sangat memprihatinkan anak anak di sekolah dasar, menengah dan tinggi mereka kurang begitu mengenal bahasa sunda yang baik dan benar. 

      Memang bahasa dan sastra sunda ada dalam pelajaran sekolah dasar dan menengah itu ada, tapi sepertinya sangatlah kurang. Banyak anak anak dan orang tua dalam menggunakan bahasa sehari harinya tidak lagi  mengunakan bahasa sunda yang benar, hal ini sungguh memperihatinkan kita semua bahkan sejujurya sekarang kita sendiri banyak yang kurang tahu istilah istilah bahasa sunda asli yang dulunya mungkin di ketahui dan sering di ucapkan orang orang tua dulu apalagi seni dan sastra asli jawa barat. 

         Memang sebenarnya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari hari itu tidak salah, tapi untuk melestarikan bahasa daerah kita sebagai orang sunda asli sepatutnya mengetahui dan menggunakan bahasa sunda terutama dalam kegiatan non formal. Jangan sampai anak anak kita di kemudian hari mereka kurang mengenal dan tidak bisa menggunakan bahasa daerahnya sendiri yaitu bahasa sunda. Sungguh memalukan apabila orang lain dari negara luar mereka berbondong bondong pergi kesini untuk mempelajari seni dan budaya kita.

     Peran pemerintah sangatlah penting dalam hal ini terutama untuk membuat peraturan daerah yang mendukung penggunaan bahasa, sastra, tulisan serta budaya sunda. Di lingkungan instansi pemerintah harus lebih di optimalkan penggunaan bahasa sunda meskipun pada saat sekarang di daerah tertentu sedang di giatkan kembali. Dalam lingkungan masyarakat, keluarga, para pejabat pemerintah, guru dan tokoh masyarakat sepantasnya demikian. 

       Penggunaan nama dan tempat 

    Sepertinya memberikan nama atau tempat tertentu menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa sunda sepertinya sangatlah jarang. dan sepertinya sangatlah bagus apabila kawasan perumahan, pusat perbelanjaan dan gedung pemerintahan atau tempat tertentu menggunakan istilah atau nama dari bahasa sunda, mungkin ini akan menjadi ciri khas dan identitas yang sangat unik dan menarik, ini sebagai wujud kecintaan akan budaya dan bahasa sunda itu sendiri. Sebenarnya ada nama atau tempat tempat tertentu yang menggunakan bahasa sunda tapi sekarang lebih banyak menggunakan bahasa bahasa asing, mungkin ini agar lebih populer dan lebih di kenal di masyarakat.

     Bahkan penggunaan bahasa sunda harus lebih di optimalkan terutama pada acara acara televisi, radio dan media informasi lainnya. misalnya pada acara televisi ada berita atau acara seni budaya yang berisi seni dan bahasa sunda. Kalau dulu mungkin orang orang pedesaan suka mendengarkan lagu lagu sunda dan acara cerita atau dongeng sunda, mereka hampir tiap sore hari selalu menyimak acara dongeng tersebut, sekarang sepertinya ngak ada atau jarang kedengaran lagi.       

      Kuatnya kesadaran akan pentingnya mengembalikan peradaban khas sunda tercermin dengan terbitnya peraturan daerah provinsi Jawa Barat No, 6 / tahun 1996 tentang pelestarian, pembinaan dan pengembangan bahasa, sastra dan aksara sunda yang di perbaharui oleh Peraturan daerah No,5 / 2003 tentang pemeliharaan sastra, bahasa dan aksara daerah namun dalam realisasinya kurang begitu optimal. 

      Namun kita harus tetap optimis bahasa, sastra dan budaya sunda harus lebih berkembang, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, kita sendiri yang harus menggunakan dan melestarikan budaya kita terutama budaya dan bahasa sunda dari lingkungan terkecil keluarga dan di lingkungan masyarakat kita.# dari berbagai sumber.