Pengrajin Sandal Tasikmalaya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Apabila sumber daya kurang medukung maka keberlangsungan
sebuah usaha menjadi terganggu, hal ini di alami para pengrajin sandal Tasikmalaya. Masalah
klasik yang di hadapi para pengrajin sandal Tasikmalaya dan pengusaha kecil menengah lainnya yaitu kurangnya permodalan,
manajemen usaha yang kurang baik dan produk kalah dalam bersaing. Berbagai
produk merk merk sandal tarkenal hasil produksi perusahaan besar dan produk
sandal import secara perlahan lahan telah menggeser produk mereka di pasaran,
Hal ini menjadi faktor utama produk sandal Tasikmalaya menjadi berkurang.
Pengrajin sandal Tasikmalaya umumnya
adalah indrustri berskala kecil yang di kerjakan di rumah, mereka memproduksi berbagai
macam produk sandal, ada yang memproduksi Sandal berbahan spon, sol cetak, Kelom geulis, kelom dari bahan sol cetak, Juga ada pengajin sandal yang memproduksi
sandal berbahan kulit misalnya Sandal Tarumpah, Tarumpah Bestong dan masih banyak lagi
model dan bentuk sandal, sesuai musim dan permintaan di pasaran.
Pada umumnya produk sandal Tasikmalaya di pasarkan di
pasar pasar tradisional berbagai wilayah di pulau jawa dan di luar pulau jawa,
Kebanyakan para pengguna atau pemakainya adalah kelas menengah kebawah yang
berada di daerah pinggiran atau kota kota kecil dan kota besar di Indonesia,
Untuk bisa melanjutkan usaha pembuatan sandal seperti
dulu , para pengrajin harus menyusun strategi perencanaan yang lebih matang agar
produk sandal Tasikmalaya bisa di terima di pasaran, yaitu dengan pengelolaan dan
manajemen yang lebih profesional, mungkin perlu di lakukan dengan berbagai cara,
Kualitas Produk
Pengrajin
harus membuat sebuah produk yang berkualitas dan bisa tahan lama apabila di
pakai, sehingga bisa bersaing dengan produk lainnya terutama dengan produk dari
luar. Selama ini produk sandal Tasikmalaya perkembangannya sangat menurun
sebagai akibat dari mahalnya bahan baku dan berkurangnya permintaan pasar,
selain itu mereka memproduksi sandal berkualitas rendah mungkin hal ini sebagai
penyesuaian dari kenaikan bahan bahan baku dan ongkos produksi yang tidak
sebanding dengan besarnya harga jual produk itu sendiri.
Model dan design
Model
dan desain yang modern tidak ketinggalan jaman, produk harus memenuhi selera dan
keinginan konsumen saat ini. Para pengrajin sandal Tasikmalaya harus bisa ber
inovasi dan mencari hal hal baru dengan meng up date perkembangan informasi
tren model sandal terbaru di berbagai media.
Sistem pemasaran
Sistem
pemasaran yang luas, tidak hanya pasar pasar tradisional tapi harus masuk pasar
pasar modern agar bisa menjangkau kelas menengah keatas. Dan cara transaksi penjualan
yang sebaiknya di lakukan yaitu dengan pembayaran secara cash atau tunai tidak
dengan cara kredit, Inilah masalah utama yang di hadapi para pengrajin Sandal
Tasikmalaya yang paling krusial selama ini yang menjadikan usaha mereka menjadi
gulung tikar.
Cara Transaksi
penjualan
Pada
umumnya penjualan produk mereka di bayar secara kredit atau di bayar
setengahnya dan untuk transaksi penjualan ke dua pembeli membayar sisa utang
yang pertama, selanjutnya transaksi penjualan ke tiga pembeli membayar sisa
utang yang ke dua begitu seterusnya. Itu juga apabila pembeli membayar dengan cash
ada pula pembeli yang membayar dengan cek / giro dengan jangka waktu tertentu,
sehingga pengrajin mencari dana talang untuk membayar gaji pegawai dan beli
bahan baku untuk melanjutkan produksi,
Apabila
transaksi penjualan di lakukan dengan cara begitu maka para pengrajin sandal
Tasikmalaya tidak akan mengalami kemajuan. Ada lagi cerita yang
paling menyedihkan penjualan produk mereka banyak yang tertipu, Modusnya dengan
cara sang penipu untuk transaksi pertama, kedua dan ke tiga penipu melakukan
transaksi pembelian dengan cara cash atau tunai, seluruh produk pengrajin yang
mereka miliki di bayar penuh sehingga tidak ada kecurigaan , Baru untuk
transaksi terakhir pembeli melakukan secara kredit dengan jumlah produk yang
sama besarnya bahkan jumlahnya lebih banyak lagi. Setelah itu sang pembeli tadi
pergi entah kemana meninggalkan utang yang begitu besar kepada sang pengrajin. Sehingga
akhirnya pengrajin tersebut menutup usahanya karena kehabisan modal.
Pengelolaan Usaha
lebih Profesional
Ada
cerita yang lain lagi, hal ini akibat pengrajin mengelola usaha tidak secara
profesional,
Akibat adanya pesanan yang terlalu banyak dalam waktu
tertentu sedangkan kapasitas produksi dan pegawai terlatih yang terbatas maka
pengrajin tersebut mengerjakan produk tanpa adanya pengawasan kualitas produk yang
ketat, maka produk berkualitas rendah lolos ke pasaran. Hal ini merusak nama
produk sandal itu sendiri dan akhirnya produk yang mereka buat di kembalikan
untuk di perbaiki.
Sekarang pengrajin sandal Tasikmalaya bermodal kecil yang
masih bertahan sudah jarang, Umumnya pengrajin
sandal yang masih bertahan dan menjalankan usahanya yaitu mereka mengadakan
kerja sama dengan pengusaha sandal yang bermodal besar, mereka hanya bertugas
membuat produk dan tidak melakukan pemasaran karena produk yang mereka buat
milik pengusaha itu sendiri ( maklun ). Umumnya pengusaha itu sudah menguasai
pemasaran secara luas dan memilki kios atau toko.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya